Walaupun email telah menjadi salah satu bentuk komunikasi utama di lingkungan kerja, riset membuktikan bahwa email juga salah satu bentuk komunikasi yang paling menipu. Riset ini dilakukan oleh Rutgers and DePaul Universities yang melibatkan 48 mahasiswa. Dalam studi tersebut mereka memberi tahukan kepada setiap mahasiswa bahwa masing-masing dari mereka diberikan $89 yang kemudian boleh mereka bagikan sesukanya kepada orang lain yang tidak mereka kenal, kemudian diperbolehkan menggunakan email atau kertas untuk menggambarkan aktivitas ini kepada orang tersebut.
Saat menuliskan jumlah uang yang diberikan, mahasiswa yang menggunakan email berbohong dalam lebih dari 92% kasus sedangkan hanya 64% mahasiswa yang menggunakan kertas berbohong tentang jumlah uang yang tersedia. Di antara semua mahasiswa yang berbohong, mahasiswa yang menggunakan kertas juga lebih dermawan.
Secara rata-rata mahasiswa pengguna email mengaku jumlah uang yang tersedia adalah $56, menawarkan $29 kepada orang lain. Mahasiswa pengguna kertas secara rata-rata mengaku diberikan $67 dan menawarkan $34 kepada orang lain.
Liuba Belkin, salah seorang pelaku riset tersebut mengatakan bahwa "ada kekhawatiran yang terus bertumbuh dalam penggunaan email di lingkungan kerja, yaitu tentang kepercayaan. Anda tidak dapat melihat gerak-gerik si pengirim melalui email yang dikirimkan. Dan dalam konteks organisasional, hal itu banyak menyebabkan kesalah pahaman — dan seperti yang kita lihat dalam studi kita, kebohongan secara sengaja." Ada sesuatu yang berbeda saat pengguna menuliskan pesan melalui keyboard dan bukan tulisan tangan.
Terri Kurtzberg, pelaku riset yang satu lagi mengatakan bahwa "komunikasi email mengurangi tingkat kepercayaan dan kooperasi yang kita lihat dalam lingkungan kerja professional, juga meningkatkan faktor negatif dalam evaluasi kerja. Tampaknya pengguna tidak merasa begitu bersalah saat mengetik dibandingkan menulis." (NYTimes)
Apa pendapat Anda? Apakah Anda merasa lebih mudah berbohong melalui pesan elektronik dibandingkan pesan kertas tradisional yang terkesan lebih personal?
Saat menuliskan jumlah uang yang diberikan, mahasiswa yang menggunakan email berbohong dalam lebih dari 92% kasus sedangkan hanya 64% mahasiswa yang menggunakan kertas berbohong tentang jumlah uang yang tersedia. Di antara semua mahasiswa yang berbohong, mahasiswa yang menggunakan kertas juga lebih dermawan.
Secara rata-rata mahasiswa pengguna email mengaku jumlah uang yang tersedia adalah $56, menawarkan $29 kepada orang lain. Mahasiswa pengguna kertas secara rata-rata mengaku diberikan $67 dan menawarkan $34 kepada orang lain.
Liuba Belkin, salah seorang pelaku riset tersebut mengatakan bahwa "ada kekhawatiran yang terus bertumbuh dalam penggunaan email di lingkungan kerja, yaitu tentang kepercayaan. Anda tidak dapat melihat gerak-gerik si pengirim melalui email yang dikirimkan. Dan dalam konteks organisasional, hal itu banyak menyebabkan kesalah pahaman — dan seperti yang kita lihat dalam studi kita, kebohongan secara sengaja." Ada sesuatu yang berbeda saat pengguna menuliskan pesan melalui keyboard dan bukan tulisan tangan.
Terri Kurtzberg, pelaku riset yang satu lagi mengatakan bahwa "komunikasi email mengurangi tingkat kepercayaan dan kooperasi yang kita lihat dalam lingkungan kerja professional, juga meningkatkan faktor negatif dalam evaluasi kerja. Tampaknya pengguna tidak merasa begitu bersalah saat mengetik dibandingkan menulis." (NYTimes)
Apa pendapat Anda? Apakah Anda merasa lebih mudah berbohong melalui pesan elektronik dibandingkan pesan kertas tradisional yang terkesan lebih personal?
0 komentar:
Posting Komentar